Diklat Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran, Seorang Guru harus memiliki jiwa Entrepreneur

SHARE

Jakarta (Humas MAN 17 Jakarta)--- Kepala Kantor Kementerian Agama kota Jakarta Barat Mukhobar didampingi perwakilan Balai Diklat Keagamaan Jakarta Sandy Angelia Megasari dan Widyaiswara membuka secara resmi Pelatihan Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran  Tahun 2022.

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan para guru, pada Pelatihan Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran tahun ini diikuti MAN 17 Jakarta dengan mengirimkan 5 orang guru dari bidang studi yang berbeda sebagai peserta kegiatan .

Kepala Kantor Kementerian Agama kota Jakarta Barat sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Balai Diklat Keagamaan Jakarta.

“Mudah-mudahan kegiatan yang  kita ikuti bersama ini akan meningkatkan sumber daya manusia, yang nanti ilmunya akan ditransfer oleh nara sumber, serta memberikan penambahan pengalaman dan ilmu bagi kita khususnya guru-guru Madrasah Aliyah di lingkungan Kota Jakarta Barat” harap Mukhobar (31/01)

Menjadi pemateri pertama dalam pelatihan ini, Mukhobar menginginkan bahwa seorang guru harus:

  1. Memiliki visi ke depan harus berubah dan semakin maju karena tantangan yang kita hadapi semakin besar
  2. Meningkatkan sumber daya manusia, salah satunya dengan mengikuti diklat
  3. Menanamkan disiplin, disiplin dalam pembelajaran, sebagai PNS, keluarga, teman seprofesinya dan sebagainya
  4. Melakukan penyesuaian jangan sampai guru tidak beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada, jangan sampai tertinggal dengan temannya dan siswanya.
  5. Memiliki jiwa Entrepreneur/wirausaha dengan penuh kejujuran tanpa  meninggalkan tugas utama sebagai seorang guru.
  6. Bersyukur terhadap apa yang kita miliki, dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya
  7. Berolah raga dengan baik untuk menjaga kesehatan

“Menarik dan semakin penasaran dengan ilmu-ilmu yang akan di dapatkan dihari selanjutnya” ungkap Yogi Dwi Indah Setyowati saat menjadi peserta dari MAN 17 Jakarta di hari pertama pelatihan

Pembukaan yang dihadiri oleh 30 orang peserta yang seharusnya dilaksanakan di Aula Wijaya Kusuma kantor kementerian Agama Kota Jakarta Barat, untuk sementara di pindah ke MTs Negeri 10, akibat kondisi yang tidak memungkinkan, melihat  perkembangan Covid-19 yang sungguh sangat luar biasa./Amn